Galaxy Note Fan Edition. Foto: fyk
Jakarta - Galaxy Note 7 mungkin adalah ponsel yang seharusnya dilupakan Samsung. Ponsel flagship itu benar-benar bikin heboh di tahun 2016 karena rentan meledak dan ditarik dari pasaran. Sampai-sampai maskapai penerbangan ramai-ramai melarangnya karena takut bakal membuat pesawat celaka.
Tapi Note 7 bukannya pergi tanpa kesan. Sebelum diketahui rentan meledak, review di berbagai media teknologi terkemuka umumnya memujinya. Dan tanggapan pasar pun baik, Note 7 sempat terjual jutaan unit sebelum Samsung mematikan riwayatnya.
Bahkan beberapa media melaporkan ada yang tetap memakai Note 7 meski berisiko meledak. Artinya, memang ada yang fanatik pada Note 7 umumnya dan seri Note khususnya. Mungkin itulah yang membuat Samsung memutuskan membangkitkan Note 7 dengan nama baru, Galaxy Note Fan Edition atau FE.
Tampang Note FE sama dengan Note 7. Foto: fyk
Melihatnya, tidak ada perbedaan fisik antara Note 7 dan Galaxy Note FE. Memang perubahan yang dilakukan dari sisi hardware hanyalah baterai, di mana kapasitasnya mengecil dari yang semula 3.500 mAh menjadi 3.200 mAh.
Note FE layarnya melengkung di kedua sisinya atau edge dan cukup besar dengan ukuran layar 5,7 inch. Masih keren walaupun bezel atas bawahnya masih tebal dan rasio layarnya belum 18:9 seperti kebanyakan ponsel zaman sekarang.
Bagian belakang dan depan terbuat dari kaca dengan frame metal, membuatnya terlihat premium. Oh ya, layarnya dilindungi lapisan Gorilla Glass 5. Bodinya juga dirancang tahan air serta debu dengan sertifikasi IP68.
Dipegang satu tangan, Note FE cukup nyaman walaupun karena ukuran layar yang besar, terkadang dibutuhkan pengoperasian dengan dua tangan. Misalnya untuk mengakses aplikasi yang ada di sisi jauh.
Samsung banyak dipuji soal layar tak terkecuali Note FE, dengan tampilan cemerlang khas Amoled. Resolusi default adalah 1080p. Tapi pengguna bisa mengubahnya di menu setting jadi lebih tinggi ke resolusi 2K atau lebih rendah ke 720p.
Note FE dapur pacunya mengandalkan prosesor Exynos 8890 Octa dengan RAM 4 GB serta memori internal 64 GB yang dapat diekspansi. Meski bukan yang tertinggi di tahun ini, jeroan itu masih lumayan. Pengoperasian ponsel terasa mulus, tidak ada kendala mengganggu.
Oh ya, kameranya 12 megapixel dengan aperture f/1.7 serta dibekali Dual Pixel. Dual Pixel adalah teknologi andalan Samsung agar kamera ponsel flagship-nya tetap ciamik dalam kondisi cahaya rendah. Dan hasil-hasilnya pun tidak mengecewakan.
Hasil foto close up Note FE. Foto: fyk
Hasil foto dalam keadaan gelap di malam hari. Foto: fyk
Masuk seri Note, tentu saja Note FE dibekali dengan stylus S Pen. S Pen di Note FE dapat dipakai buat beragam fungsi. Mulai menulis dalam keadaan layar mati, menerjemahkan, Magnify untuk memperbesar teks, sampai Smart Select yang memungkinkan pengguna membuat, menyimpan dan berbagi file animasi GIF.
Di sisi keamanan, Note FE dibekali dengan pemindai Iris selain sensor sidik jari. Untuk bisa menggunakannya, pengguna tinggal menuju ke bagian Setting dan Lock Screen and Security untuk melakukan verifikasi iris mata.
Jadi bagaimana kesan pertama menjajalnya? Cukup positif. Desain dan hardware belum ketinggalan, nyaman digenggam, tahan air, kamera dengan kualitas foto baik dan fitur keamanan dengan pemindai iris jadi nilai jual.
Bagaimanapun, Note FE adalah ponsel flagship yang baru keluar tahun lalu dengan nama Note 7, minus baterai cacat. Dan Samsung tetap percaya diri membanderolnya dengan harga cukup tinggi, di kisaran Rp 8 juta.
Sumber : https://inet.detik.com/review-produk/d-3796731/menjajal-ponsel-reinkarnasi-galaxy-note-fan-edition
Tidak ada komentar:
Posting Komentar